Gerakan Tektonik.


   Gerakan tektonik adalah pergerakan lempeng-lempeng bumi yang terjadi di dalam kerak bumi. Lempeng-lempeng bumi terdiri dari lapisan-lapisan kerak yang saling bergerak terhadap satu sama lain di atas lapisan mantel bumi. Gerakan ini terjadi karena adanya gaya-gaya yang bekerja pada lempeng-lempeng bumi, seperti gaya gravitasi, gaya tektonik, dan gaya vulkanik.

   Gerakan tektonik terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu gerakan tektonik konvergen dan gerakan tektonik divergen. Konvergen terjadi ketika dua lempeng bumi bertabrakan dan salah satu lempeng mengalami deformasi atau tergelincir di bawah lempeng lainnya. Contohnya adalah terjadinya peristiwa subduksi, dimana lempeng benua mengalami deformasi dan tergelincir di bawah lempeng samudra. Divergen terjadi ketika dua lempeng bumi terpisah dan salah satu lempeng terangkat ke atas atau tergelincir ke samping. Contohnya adalah terjadinya peristiwa divergen di Daerah Pemisahan Lempeng (DPL), dimana lempeng samudra terpisah dan terangkat ke atas, sehingga menyebabkan terbentuknya gunung berapi di atasnya.

    Gerakan tektonik juga dapat terjadi secara horizontal, yang disebut dengan gerakan tektonik transform. Gerakan ini terjadi ketika dua lempeng bumi saling bergerak secara paralel namun bergerak ke arah yang berbeda. Contohnya adalah terjadinya peristiwa gerakan tektonik transform di Garis San Andreas, dimana lempeng bumi di Amerika Utara dan lempeng bumi di Amerika Selatan saling bergerak secara paralel namun bergerak ke arah yang berbeda.

    Gerakan tektonik dapat menyebabkan beberapa fenomena di permukaan bumi, seperti gempa bumi, vulkanisme, dan deformasi daratan. Gempa bumi terjadi ketika adanya pergerakan lempeng-lempeng bumi yang brusaha, yang dapat menyebabkan terjadinya getaran yang terasa di permukaan bumi. Vulkanisme terjadi ketika magma dan gas-gas yang terkandung di dalam bumi terlepas ke permukaan bumi melalui suatu jalur yang disebut dengan gunung berapi. Deformasi daratan terjadi ketika terjadi perubahan bentuk atau posisi daratan akibat gerakan lempeng-lempeng bumi.

  Gerakan tektonik merupakan salah satu fenomena yang terjadi di dalam kerak bumi dan dapat menyebabkan beberapa fenomena di permukaan bumi, seperti gempa bumi, vulkanisme, dan deformasi daratan. Gerakan tektonik terjadi karena adanya gaya-gaya yang bekerja pada lempeng-lempeng bumi, seperti gaya gravitasi, gaya tektonik, dan gaya vulkanik.

   Gerakan tektonik terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu gerakan tektonik konvergen dan gerakan tektonik divergen. Konvergen terjadi ketika dua lempeng bumi bertabrakan dan salah satu lempeng mengalami deformasi atau tergelincir di bawah lempeng lainnya. Divergen terjadi ketika dua lempeng bumi terpisah dan salah satu lempeng terangkat ke atas atau tergelincir ke samping. Gerakan tektonik juga dapat terjadi secara horizontal, yaitu gerakan tektonik transform, dimana dua lempeng bumi saling bergerak secara paralel namun bergerak ke arah yang berbeda.

   Gerakan tektonik dapat menyebabkan beberapa fenomena di permukaan bumi, seperti gempa bumi, vulkanisme, dan deformasi daratan. Gempa bumi terjadi ketika adanya pergerakan lempeng-lempeng bumi yang brusaha, yang dapat menyebabkan terjadinya getaran yang terasa di permukaan bumi. Vulkanisme terjadi ketika magma dan gas-gas yang terkandung di dalam bumi terlepas ke permukaan bumi melalui suatu jalur yang disebut dengan gunung berapi. Deformasi daratan terjadi ketika terjadi perubahan bentuk atau posisi daratan akibat gerakan lempeng-lempeng bumi.

 Gerakan konvergen

        Gerakan Konvergen adalah gerakan lapisan-lapisan bumi yang bergerak ke arah yang sama. Gerakan ini terjadi saat dua lempeng tektonik bertabrakan, yang menyebabkan salah satu lempeng mengalami deformasi dan menempel pada lempeng yang lain. Gerakan konvergen ini dapat menyebabkan terbentuknya gunung berapi, gempa bumi, dan patahan-patahan pada lempeng.

 Gerakan divergen

Gerakan divergen adalah gerakan lapisan-lapisan bumi yang bergerak ke arah yang berlawanan. Gerakan ini terjadi saat dua lempeng tektonik terpisah, yang menyebabkan terbentuknya laut dalam. Gerakan divergen ini dapat menyebabkan terbentuknya vulkanisme dan patahan-patahan pada lempeng.